Blogtour : Song For Alice - Review Novel

17.31


BLOGTOUR-REVIEW NOVEL-PHOTO CHALLENGE

SONG FOR ALICE


Penulis          : Windry Ramadhina
Editor              : Rinandi Dinanta
Proofreader   : Christian Simamora
Desainer Sampul : Ade Ismiati Hakimah
Penata Letak : Ade Ismiati Hakimah
Penerbit         : Roro Raya Sejahtera
Tebal Buku   : 328 Halaman
Tahun Terbit : 2018
ISBN               : 978-602-51290-7-0
Harga             : Rp  85,000



SEPERTI APA CINTA MENINGGALKANMU
ADALAH SESUATU YANG TERAMAT SULIT KAU LUPAKAN.

Bagi Arsen, pulang berarti kembali pada Alice—perempuan pertama yang mencuri hatinya dua belas tahun lalu. Sore itu adalah pertemuan pertama mereka setelah lama tak bertemu. Arsen menarik Alice ke dalam pelukannya, berusaha mengingatkan perempuan itu pada sejarah mereka dulu. Namun yang membersit di benak Alice hanya sakit hati... ditinggal pergi Arsen di saat dia benar-benar jatuh cinta.

Memang benar, Alice selalu merindukan Arsen. Ketertarikan di antara mereka masih memercik api seperti dulu. Namun masa lalu adalah pelajaran yang teramat berharga bagi perempuan itu. Arsen adalah orang yang membuat Alice merasa paling bahagia di muka bumi, juga yang bertanggung jawab membuatnya menangis tersedu-sedu.

Sekuat tenaga Alice mencoba menerima kembali kehadiran Arsen dalam hidupnya. Membiasakan diri dengan senyumnya, tawanya, gerak-gerik saat berada di ruang tengah; bahkan harus meredam gejolak perasaan atas kecupan hangat Arsen di suatu malam. Terlepas dari kenyataan Arsen membuat Alice jatuh cinta sekali lagi, ada pertanyaan besar yang hingga kini belum terjawab: pantaskah laki-laki itu diberi kesempatan kedua?
***


“Kalau begitu, bersyukurlah kau hidup. Kau masih punya kesempatan untuk memperbaiki –apa pun yang ingin kau perbaiki” –halaman 62

Song For Alice adalah salah satu hasil dari proyek menulis novel bertema rock dari Roro Raya Sejahtera. Selain novel ini, ada dua novel lainnya yaitu Remuk Redam karya Christian Simamora dan String Attached karya Yoana Dianika. Musik rock menjadi latar belakang yang kuat bagi novel ini. Ingar bingar sangat terasa, tapi tetap tidak menghilangkan ciri khas cerita Windry Ramadhina, manis sekaligus sendu. Kisah yang diceritakannya selalu berkesan buatku.

Aku mengenal tulisan-tulisan Mbak Windry dari novel Interlude. Novel ini juga mengambil tema musik. Arsen Rengga mengingatkanku pada sosok Kai Risjad, tokoh utama dari novel Interlude. Kai dan Arsen sama-sama memegang gitar, meski berbeda aliran musik. Kai dengan band-nya yang mengusung musik Jazz dan Arsen tampil solo dengan musik rock. Tapi dari segi karakter, mereka juga berbeda. Arsen lebih santai, hobi bersenang-senang, sangat percaya diri, berbakat dan populer. Kehidupan Arsen juga tidak sekelam Kai.

Alice Lila, Alice dari Alice Cooper dan Lila dari “Lyla” Oasis. Karakternya juga berbeda dengan Hanna “Interlude”. Dia serius, keras kepala, galak tapi sebenarnya tidak bisa mengungkapkan perasaannya. Dia mencintai musik klasik dan tidak bisa mendengarkan musik rock. Mereka berdua langsung membuatku jatuh cinta meski bertolak belakang.

Dengan tagline “mencintaimu adalah penantian yang panjang”, novel ini benar-benar mengisahkan kisah yang panjang. Aku mengikuti kisah Arsen-Alice, maju mundur dengan POV 3. Mbak Windry menuliskan dengan sangat detail, bagaimana mereka bertemu, tumbuh bersama hingga timbul konflik dan kembali lagi setelah bertahun-tahun berlalu. Kedekatan Arsen dan Alice berbeda dengan tokoh-tokoh novel Mbak Windry yang pernah aku baca. Aku sangat menikmati kebersamaan mereka, meski tidak mudah menahan marah dan rindu yang menjadi satu ketika Arsen kembali. Menyaksikan mereka kembali menghidupkan Lilt, dan menyadari perasaan satu sama lain. Aku bisa memahami mengapa mbak Windry sempat vakum menulis Song For Alice untuk sementara waktu, karena nyatanya aku juga sempat mengambil jeda saat membaca. Arsen dan Alice membuat hatiku porak poranda 😭

Untuk setting tempat dan waktu digambarkan dengan jelas. Tokoh-tokoh lain punya porsi yang pas. Mar, yang cerewet tapi jenius dan bisa diandalkan. Begitu pula dengan Len, Rik dan O. Beruntung Arsen memiliki mereka. Terutama Len, aku menunggumu di buku selanjutnya. Hehe.. Novel ini bisa dibaca oleh pembaca usia 13 tahun ke atas ya. Meski menurutku perlu lebih bijak menanggapi beberapa part kebersamaan Arsen-Alice yang kadang bikin tersipu juga *eh*

Aku suka dengan premis novel ini. Cerita cinta, keluarga dan persahabatan yang mungkin pernah kita rasakan. Tidak selamanya kehidupan berjalan seperti yang kita inginkan. Mungkin jika sudah pada titik itu, kita akan berbalik untuk merenungkan berbagai hal. Kita mungkin pernah membuat kesalahan, belum tentu tak termaafkan. Selagi masih ada kesempatan, jangan pernah sia-siakan.

 “Aku pernah meninggalkanmu. Aku tidak akan melakukan kesalahan itu lagi. Kau tidak harus memercayaiku saat ini juga. Aku hanya ingin kau meberiku kesempatan untuk menunjukkan kepadamu bahwa aku sungguh-sungguh, bahwa aku menyayangimu..” –halaman 190

PHOTO CHALLENGE


Salam sayang, Alice KW Super 😀






You Might Also Like

8 komentar

  1. Bakalan diajak naik roller coaster ya baca ini??

    BalasHapus
  2. Duh yaa. Aku kok galfok sama foto challengenya...

    BalasHapus
  3. Kukira Arsen ini tergabung dalam suatu band. Ternyata solo ya. Aku kok membayangkan Arsen kayak Secondhand Serenade, tapi rock-nya Arsen terlihat lebih cadas.

    Aku belum pernah baca novelnya Mbak Windry. Membaca review ini, kayaknya beliau jago banget bikin hati pembacanya porak-poranda ya. Semoga aku berjodoh dengan novel ini (dan novel Mbak Windry lainnya). Hati ini kangen dibikin porak-poranda novel. Hahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin bisa mulai coba baca karya beliau dari novel ini, mas. Kalo aku sih suka dg tulisan beliau

      Hapus
  4. Arsen iiiih, aku punya pandangan buruk padamu. Kamu kok bergajulan banget siih? eh eh tapi biasanya orang yang kayak gini romantisnya tak terlupakn loh wkwk *plak

    BalasHapus
  5. Makin penasaran baca reviewnya😭 setelah Interlude yang seorang musisi Jazz, aku beneran jadi penasaran banget sama 'Adam Levine'nya kak Windry ini.

    BalasHapus