Review Buku : Hal-Hal Yang Tinggal dan Tak Akan Tanggal
21.35HAL-HAL YANG TINGGAL DAN TAK AKAN TANGGAL
Penulis : Lucia Priandarini
Penerbit : Penerbit Pelangi Sastra
Penata Letak : Tim Penerbit
Editor : Wida Purnama
Ilustrator : Lucia Priandarini
QRCBN : 62-1759-2287-435
Tahun Terbit : 2023
Tebal Buku : 116 Halaman
Sinopsis :
Pagi yang Tak Akan Sama
Di rumah Mama, setiap kali membuka mata di pagi hari, bunyi pertama yang ku dengar adalah riuh gerakannya di dapur. Bunyi sendok yang beradu dengan gelas kaca, kenop kompor yang diputar, termos yang diisi air panas. Maka pagi hari setelah kepergiannya adalah pagi paling sunyi. Keheningan itu menyayatku bulat-bulat. Tiap-tiap pagi yang datang kemudian tak akan pernah lagi sama. Tiga hari setelah Mama berpulang, tukang sayur tetap berhenti di depan rumah dan melongok ke dalam. Apakah ia belum tahu? Lupa? atau seperti diriku? Yang masih mencari yang tak ada.
"Betapapun Mama mengajariku hidup tanpanya, tapi aku tidak pernah benar-benar memahami ajaran itu sebelum ia benar-benar tidak bersamaku." - Halaman 10 (Lambaian Tangan Ibu)
Buku setebal 116 halaman ini adalah sebuah memoar yang ditulis oleh Lucia Priandarini dari POV seorang anak untuk mengenang sosok almarhumah Ibunda tercinta, Alm. Ibu Bernadetta Maria Suryati yang berpulang di tahun 2021 silam. Setiap babnya memang cukup singkat tapi melekat. Setiap menyelesaikan satu bab, aku selalu mengambil jeda beberapa saat sebelum membuka judul bab selanjutnya. Membaca memoar indah ini, terasa hangat sekaligus sesak.
Almarhumah adalah sosok yang hebat, sebagai seorang ibu juga sebagai seorang dosen. Semasa hidupnya, beliau sosok yang baik, perhatian, sangat peduli dan mengutamakan keluarga. Satu hal yang aku sangat kagumi dari beliau adalah, beliau sangat berdedikasi, memiliki kepedulian terhadap pendidikan dan mengenalkan buku kepada anak-anaknya sejak dini.
Buku ini memiliki desain simpel. Dalam beberapa halamannya ada ilustrasi sederhana yang dibuat oleh penulisnya sendiri. Terdapat catatan kaki pada beberapa istilah yang dituliskan dalam buku.
Melalui memoar ini, ibu abadi dalam tulisan bersama kenangan-kenangannya. Tentang toleransi, kesederhanaan, disiplin dan perhatian terhadap hal-hal kecil.
Selain dicetak fisik, buku ini tersedia e-booknya di Google Play Store
"Dengan jalan-jalan berbeda, kita semua akan tiba di ujung yang sama. Kematian benar-benar adalah sebaik-baiknya pengingat" - Halaman 88 (Why Worry?)
0 komentar