Review Novel : Memori

01.07


Memori

Penulis                 : Sirhayani
Penyunting         : Tim editor fiksi
Desain Sampul  : Aqsho Zulhida
Tahun Terbit      : 2018
Tebal Buku          : 289 Halaman
Penerbit              : Grasindo


Blurb :
Pertemuan Amanda dan Athaya membuat Amanda berpikir bahwa cowok itu adalah seseorang yang pernah hadir di hidupnya semasa kecil dulu. Athaya juga berpikir sama tentang Amanda. Namun, mereka tidak akrab dan menjalani kehidupan masing-masing di SMA.

Hingga akhirnya di tahun kedua di SMA, Amanda dan Athaya mulai dekat karena pertemuan mereka di suatu malam. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam tanpa menguak masa lalu. Kedekatan itu pula yang membuat Amanda dan Athaya yakin dengan perasaan mereka masing-masing.
Namun, kehadiran Gia dan satu keinginan papa Athaya membuat Athaya harus memilih pilihan yang menjadi penentu masa depannya nanti.

“Jika aku tidak dikadirkan untukmu lalu kenapa hatiku mengatakan bahwa akulah takdirmu?”
***

Setiap orang pasti pernah punya ingatan spesial di masa lalu tentang seseorang atau sesuatu. Amanda juga punya kenangan bersama seorang anak laki-laki bernama Athaya, tetangga depan rumahnya. Kehadiran Athaya sangat berkesan meskipun pertemuan mereka hanya sebentar karena keluarga Athaya pindah rumah.

Sekian tahun berlalu, Amanda berkenalan dengan Athaya Fahreza. Cowok itu adalah sahabat kakaknya sekaligus seniornya di sekolah. Amanda kembali mengingat anak laki-laki di masa kecilnya, karena mereka memiliki nama yang sama. Meski ada banyak hal yang membuatnya yakin bahwa Athaya di masa lalu dan yang kembali ia temui sekarang adalah orang yang sama. Ia menjadi dekat dengan Athaya, tanpa mengungkit masa lalu diantara mereka.

“Andaikan dia ingat gue, batinnya. Gue emang ingat dia sih tapi gue nggak tahu gimana cara memulai semuanya.” –halaman 58

Kehadiran Gia, teman sekelas Amanda yang baru menimbulkan banyak konflik bagi Amanda. Cewek mudah akrab dengan kedua sahabatnya sehingga membuat hubungan mereka merenggang karena Amanda sempat merasa tersisih. Gia juga terlihat dekat dengan Athaya dan sering menanyakan kedekatan Amanda dengan Athaya. Ada apa sebenarnya dengan Gia? Rahasia apa yang disembunyikan gadis itu?

“Setiap permasalahan yang belum terpecahkan suatu saat akan terungkap dengan sendirinya. Entah lewat cara seperti apa.” –halaman 32

Mana nih penggemarnya kak Ani? Sirhayani, salah satu penulis baru yang sangat produktif. Beliau sudah menerbitkan beberapa novel yaitu True Stalker, Sandy’s Style dan Safa’s Story. Dalam waktu dekat akan merilis novel baru lagi. Pertama kali baca tulisan kak Ani lewat novel ini. Aku suka dengan gaya ceritanya yang asyik. Novel ini salah satu novel based on wattpad yang terbit di lini Fiksi Grasindo yang aku rekomendasikan untuk dibaca. Premis ceritanya menarik, eksekusi ceritanya juga sangat apik!

Review novel ini berdasarkan versi cetaknya saja karena aku nggak mengikuti kisah Amanda Putri dan Athaya Fahreza ini di wattpad. Memori versi novel dan versi wattpad berbeda karena konflik utamanya dihilangkan. Meskipun begitu, aku merasa kisah novel ini menarik untuk diikuti. Novel ini bisa dikatakan sebagai paket lengkap. Tidak hanya menyajikan kisah tentang cinta, yang hadir melalui pertemuan kembali antara Amanda dan Athaya. Lebih dari itu, kisah ini juga menunjukkan konflik kesalahpahaman antar sahabat yang sering terjadi dan juga tentang keluarga.

“Dunia sempit itu cuma istilah untuk menamakan sebuah kondisi, seperti contohnya apa yang tadi lo ceritakan. Semua ada alasan kenapa dua orang atau lebih bisa bertemu, terus pisah dan beberapa tahuun kemudian bisa bertemu lagi.” –halaman 129

Novel ini menggunakan POV3, alurnya maju dengan plot yang cukup padat. Aku menikmati kisah pertemuan kembali Manda dan Atha. Nggak kerasa baca hampir 200-an halaman dalam sekali duduk. Kisahnya mengalir, kerasa banget gimana Manda dan Atha sama-sama menikmati kebersamaan tanpa mempedulikan masa lalu mereka. Meskipun banyak clue, mereka tidak lantas saling membuka jati diri karena merasa ragu-ragu satu sama lain. Mereka seolah seperti dua orang yang mulai PDKT setelah saling mengenal. Hal inilah yang bikin aku suka dengan Manda dan Atha, chemistry mereka terbangun dengan smooth banget. Situasi yang rumit berhasil membuat pembaca ikut terbawa perasaan.

“Ia ingin membiarkan masa lalu itu meluap, hilang dengan sendirinya, sampai mereka suatu saat nanti kembali menjadi dua orang asing yang sebatas pernah saling tahu.”-halaman 227

Dari karakter, aku suka dengan tokoh Manda. Manda menurutku bersikap dengan bijak dan dewasa. Bagaimanapun juga, posisi mereka saat itu sangat sulit. Aku menyayangkan sikap Athaya yang nggak tegas dan juga nggak bisa selalu jujur dengan apa yang diinginkannya. Tapi lebih dari itu, aku suka dengan sikapnya yang to the point dan bisa menempatkan dirinya dengan berusaha mengambil keputusan terbaik.

Kehadiran tokoh Gia menurutku nggak bisa dikatakan sebagai karakter yang antagonis. Aku juga nggak bisa menyalahkan sikap Gia. Kadang aku merasa dia perlu menunjukkan ‘power’nya dan sedikit keegoisannya. Terlepas dari itu semua, kehadiran tokoh lain memiliki porsi yang pas. Keberadaan sahabat-sahabat Manda membuatku salut, tidak ada masalah yang tidak bisa dileselesaikan, apalagi hanya karna kesalahpahaman. Kedekatan Manda dengan Angga, kakaknya juga sangat berpengaruh penting dalam novel ini. Angga menyayangi Manda dengan caranya berbeda. Meski jarang akur tapi Angga adalah tipikal kakak idaman.

Semua konflik terselesaikan. Ending-nya ‘ugh’ banget! Susah untuk menjelaskannya tanpa spoiler. Menurutku, endingnya adalah keputusan terbaik untuk mereka saat ini, meskipun berat dijalani. Tentu ada yang berkorban dalam setiap keputusan. Pada nyatanya kita tidak bisa membahagiakan semua orang, pasti ada yang merasa terluka dan harus belajar untuk menerima keputusan tersebut. 

“Mengikhlaskan sesuatu yang sangat berharga tak akan semudah apa yang dikatakan oleh pikiran karena ini.. adalah masalah perasaan.”-halaman 268

Masih ada beberapa typo di beberapa halaman, meskipun begitu aku masih nyaman membacanya. Novel ini bisa dibaca oleh kamu yang berusia 17 tahun keatas. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah novel ini akan ada sekuelnya seperti di wattpad? Aku nungguin sekuel-nya, lho! Semoga juga bisa diterbitkan.

“Semua kejadian yang telah lalu bersama dia, akan gue simpan di memori gue.” –halaman 272

You Might Also Like

0 komentar