Review Novel : Jakarta Sebelum Pagi

08.45


Jakarta Sebelum Pagi

Penulis                 : Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Penyunting         : Septi Ws
Desainer Sampul: Tim Desain Broccoli
Ilustrator Isi        : Cynthia
Penerbit              : Grasindo
Tahun Terbit      : 2014
Tebal Buku          : 270 Halaman



“Jam tiga dini hari, sweter, dan jalanan yang gelap dan sepi .... Ada peta, petunjuk; dan Jakarta menjadi tempat yang belum pernah kami datangi sebelumnya.”

Mawar, hyacinth biru, dan melati. Dibawa balon perak, tiga bunga ini diantar setiap hari ke balkon apartemen Emina. Tanpa pengirim, tanpa pesan; hanya kemungkinan adanya stalker mencurigakan yang tahu alamat tempat tinggalnya.


Ketika—tanpa rasa takut—Emina mencoba menelusuri jejak sang stalker, pencariannya mengantarkan dirinya kepada gadis kecil misterius di toko bunga, kamar apartemen sebelah tanpa suara, dan setumpuk surat cinta berisi kisah yang terlewat di hadapan bangunan-bangunan tua Kota Jakarta.

***
"Sejak minggu lalu, ada yang ngirimin ini ke gue. Bukan di bejana perak sih, tapi ini dipasang di balon warna perak, dan diterbangkan sampai ke balkon apartemen gue." -hlmn.7

Bunga hyacinth biru, bunga melati dan bunga mawar. Persis! Seperti bunga-bunga dalam puisi dari Yugoslavia yang merupakan asal muasal nama Emina. Kiriman bunga itu mengusik Emina dan ia tertarik untuk mengungkap jati diri si pengirim. Pencarian itu mengantarkan Emina pada Suki, anak perempuan pemilik toko bunga di dekat apartemennya. Perlahan-lahan tak hanya tentang di stalker yang terungkap tapi juga rahasia besar yang melibatkan tetangga jompo di sebelah rumah keluarganya.

***

Kedua kalinya membaca kisah yang ditulis kak Ziggy dan selalu suka! Selain gaya ceritanya yang unik, setiap tokoh punya karakter dan latar belakang menarik. Kisah cintanya pun dihadirkan dari sudut pandang yang lain. Novel ini tidak sesuai dengan ekspektasi awalku tentang hiruk pikuk Jakarta. Nyatanya, selain dari hiruk pikuk itu, masih ada manusia-manusia absurd yang menghuninya serta kenangan yang terkubur dan meminta untuk kembali dikenang.

Aku suka dengan semua karakternya, seolah benar-benar hidup. Emina yang absurd, Abel dengan fobianya yang aneh serta Suki, si anak kecil yang cerdas. Apa di semua novel kak Ziggy ada tokoh anak kecil yang cerdas ya? Ava, tokoh novel Di Tanah Lada juga setipe dengan Suki. Suki ini juga jadi salah satu favorit aku. Hidupnya complicated, tapi sangat cerdas dan bijak untuk ukuran anak seusianya.

Adegan yang paling berkesan adalah saat teka-teki surat romantis slash misterius itu terungkap. Analisanya cerdas! Aku sampai shock setelah tahu rahasianya Pak Meneer. Berpetualang mengenal Jakarta di masa lalu sangat berkesan. Ibukota terdengar bagus dan romantis pada masa itu. Meski kini berubah seiring perubahan penghuninya

"Tapi who knows? Mungkin orang dulu nggak berpikir begitu. Lagi pula, we don't live there anymore. It's in the past; another world we can never enter. Dan anyway, Jakarta saat ini yang paling penting, and it isn't half as bad" -hlmn.268

Review Novel : Muse

08.18


Muse

Penulis                 : Devania Annesya
Editor                    : Anin Patrajuangga
Desain Sampul dan Ilustrasi : Dyndha Hanjani P.
Penerbit              : Grasindo
Tahun Terbit      : 2014
Tebal Buku          : 200 Halaman


Aku sahabat dari istrimu, tempat kau biasa mendiskusikan segala hal. Aku sahabat dari istrimu, tempat di mana kau selalu meminta nasiat dalam mengahadapi kegilaan istrimu. Aku sahabat dari istrimu dan aku jatuh cinta padamu

Jatuh cinta pada Joas adalah apa yang tidak pernah Renatha rencanakan. Namun begitulah adanya, ia jatuh cinta pada Jonas, suami dari Nadia, sahabatnya. Mulanya itu hanya sebuah rasa tanpa perlu mendapat pengakuan. Mulanya...

“Mau sampai kapan kamu lari, hm?”

“Kenapa tidak? Kalau perlu aku lari lagi sekarang. Aku akan pergi ke tempat di mana aku tidak akan menemukan satu orang pun yang mengetahui masa laluku. Terutama kamu! Adalah sebuah kesalahan memercayaimu malam itu!”
***

Tertarik banget baca novel ini sejak baca sinopsisnya. Dari awal sih udah berpikiran negatif aja bawaannya sama Renatha haha.. Bagiku, perselingkuhan adalah hal yang tidak akan termaafkan dalam sebuah hubungan, apalagi pernikahan. Apapun alasannya, siapapun pelakunya. Termasuk sahabat sendiri. That’s a Big NO! Tapi serius deh, baca novel ini bakal nggak nyangka sama alurnya!
"Manusia 'kan emang seperti itu. Mereka suka menghakimi. Mungkin karena mereka merasa hidup mereka lebih baik jadi punya hak menghakimi." - hlmn.77

Dengan alur maju mundur, aku agak kebingungan memahaminya. Seperti mengumpulkan kepingan, aku bisa menyatukan kisah hidup Renatha serta kejadian-kejadian yang terjadi saat baca setiap lembarnya. Gaya berceritanya mengalir, nggak kerasa bisa selesai baca dalam sekali waktu. Novel ini berhasil menyembuhkan reading slump-ku yang parah. Tapi disayangkan banget alurnya sangat cepat sehingga masih ada hal yang terburu-buru dituntaskan.

"Ada satu momen, yang di masa depan akan kausesali. Sebab terlepas kemudian kandas. Ada satu momen,yang dimasa depan nanti,akan selalu kau ingat, sebab kau merasa terjerat" -hlmn 88.

Aku cukup puas dengan kisahnya Renatha-Jonas-Nadia. Aku tidak menyayangkan apapun yang terjadi meski eksekusi konfliknya kurang maksimal. Aku juga tidak membenci siapapun ya, mereka semua memang perlu waktu untuk menjadi bijak. Akan ada satu titik balik dimana seseorang akan berubah menjadi lebih baik dan mulai belajar memaknai kehidupan. Meski hal itu terjadi kadang tidak seindah yang diharapkan.


"Semuanya kemudian berjalan lebih baik. Berkat kamu,aku akhirnya menyadari bahwa begitu banyak hal yang perlu kupelajari. Sebelumnya aku selalu merasa aku selalu benar. Dalam pernikahan.. ada banyak hal yang perlu untuk dipahami, bukan sekedar diketahui" -hlmn 17

Review Novel : Truly Yours

09.46


Truly Yours

Penulis             : Fathnisa Hasnah
Editor              : Prisca Primasari
Proofreader    : Christian Simamora
Desainer Sampul : Levina Lesmana
Penata Letak   : Gita Mariana
Tebal Buku      : 256 halaman
Penerbit          : Twigora
Tahun Terbit   : 2017


Namanya Aleva. Nggak suka dandan dan nggak bisa masak juga jutek dan hobi menonton film thriller- tapi anehnya, selalu parno kalau ditinggal sendirian terlalu lama di apartemennya. Daripada perasaannya terus-terusan nggak tenang, jemarinya langsung mencari nomor satu orang spesifik di handphone. Yang selalu siap sedia untuk dijadikan tempat bersandar. Yang keberadaannya senyaman selimut hangat. Orang itu adalah Reggy Rahadian.

Namanya Reggy. Selama enam tahun, Reggy selalu jadi pendengar yang baik untuk semua curhatan dan keluh kesah Alev. Selama enam tahun itu juga Reggy menyimpan rahasia klise : dia jatuh cinta diam-diam pada adik sahabatnya.

Kau tak bisa menyangkal ada kenikmatan tersendiri mencintai seseorang yang belum tentu akan balas mencintaimu. Mungkin kau pernah melakukan sesuatu supaya dia menyadari perasaanmu-mungkin juga tidak. Tak ada bedanya juga. Toh di dalam mimpi-mimpimu dia sudah jadi milikmu.
Itu sebabnya kau selalu betah berada di sisinya. Menjaganya, jadi sandaran baginya.. hingga suatu saat kau tak bisa menyangkal jeritan hatimu sendiri.

Ternyata, bermimpi saja tak akan pernah cukup.
***

"Siapa bilang kalau mendem perasaan bertahun-tahun itu cuma ada di film atau novel? Gue adalah salah satu dari contoh dari sekian banyak manusia yang nggak bisa ngungkapin perasaan. Apalagi kalau rasa itu baru gue sadari setelah hampir tiga tahun sahabatan. Dan dihitung sampai sekarang, gue udah bareng-bareng dia selama enam tahun. Bayangin, tiga tahun gue terbuang sia-sia gara-gara rasa takut"-hlmn.5

Aleva dan Reggy bertemu di SMP. Saat SMA, mereka berada di SMA yang sama. Saat kuliahpun, Reggy masuk universitas yang sama dengan Diaz, abangnya Aleva. Reggy udah bagaikan abang kedua bagi Alev. Apalagi kalau Diaz lagi nggak di rumah. Reggy selalu siap nemenin Alev. Alev juga nggak pernah mau lepas dari Reggy.

Selain dengan Reggy, Aleva juga sangat dekat dengan kakaknya, Diaz. Terlebih sejak kedua orang tuanya berpisah, Aleva tinggal berdua dengan Diaz. Saking sayangnya, saat Diaz punya masalah dg pacarnya, Alev langsung pasang badan buat kakaknya itu. Apa yang dialami oleh Diaz mengingatkannya pada ayah dan ibunya yang telah berpisah. Terutama pada ibunya yang tega meninggalkan mereka semua. Ketika kehadiran ibunya kembali mengusik kehidupan Alev, apakah ia akan menerima dan memaafkan segala yang ada di masa lalu mereka?

***
Pertama kali baca novelnya kak Fathnisa dan suka dengan gaya nulis dan ide ceritanya. Seperti yang udah aku ceritain, kalau baca blurb nya kebayang dong kisah friendzone antara Aleva dan Reggy. Tapi sebenarnya novel ini memuat lebih dari sekedar friendzone seperti yang aku bilang di awal review. Nggak nyangka aja kalau novelnya bisa sangat emosional dan ngasi banyak kejutan.

Diceritakan lewat POV 1 bergantian antara Aleva dan Reggy. Cara bertutur mereka membuat pembaca langsung memahami karena memang sangat berbeda. Reggy bercerita lebih santai, kocak, dan kadang miris juga wkwk.. Sedangkan, Aleva kadang lebih meledak-ledak. Dibedakan juga dengan penggunaan kata Aku –Aleva– dan Gue –Reggy–. Kalau ditanya tokoh favorit aku ya Reggy, dibalik sikapnya yang kadang ragu-ragu, sebenarnya dia sosok yang bijak dan membawa pengaruh yg positif buat Aleva. Jadi seneng dong punya sahabat macam begini?

Alurnya maju, dengan beberapa part menjelaskan kejadian masa lalu lewat penuturan tokohnya. Novelnya lebih kompleks karena bercerita tentang keluarga. Perpisahan orang tua sedikit tidaknya akan membawa pengaruh terhadap kondisi seluruh anggota keluarga, nggak terkecuali anak-anakk mereka. 

Novel ini lebih bercerita soal tentang proses pendewasaan diri. Cara kita bersikap ketika dihadapkan pada situasi yang rumit. Keikhlasan dan memaafkan sesuatu yg ada di masa lalu adalah yg terpenting. Dendam cuma buat hidup kita susah dan nggak nyaman, apalagi kalau dendam dengan orang terdekat. Tiga bintang untuk novel ini!

"Yang lagi lo hadapin sekarang bukan tentang siapa kawan siapa lawan, Lev. Tapi kebesaran hati lo buat maafin. Buat ngebuang rasa dendam yang udah numpuk di diri lo." -hlmn 222

Review Novel : Rewrite

08.52


Rewrite

Penulis                 : Dirsta Alifia
Edtor                     : Pradita Seti Rahayu
Penerbit              : Elex Media Computindo
Tebal Buku          : 249 Halaman
Tahun Terbit      : 2016


Sejauh apa pun aku menghindar, ternyata, langkah-langkahku selalu terarah kepadamu.

Saras Widjaya, seorang perempuan yang harga dirinya lebih tinggi dari langit ketujuh, berusaha menepis segala rindu yang ia punya pada sang mantan kekasih
Gilang Ranggala, yang pandai menerbangkan pesawat dan juga harapan Saras, tak pernah tidak menyesali perbuatannya satu tahun lalu. Emosi yang begitu meledak, juga kata-kata yang tak seharusnya ada, membuat hubungan yang sudah mereka bangun tiga tahun runtuh begitu saja.
Namun, sekuat apa pun Saras menyangkal, ia tetap tak bisa menghindari bayang-bayang Gilang. Sedalam apa pun Gilang menyesal, ia sudah kehabisan cara meyakinkan Saras.
Dalam diam, mereka berharap.
Semoga kisah ini dapat ditulis ulang dengan akhir yang paling baik untuk mereka berdua.
***

“Kadang, hidup itu lucu, ya? Kita bisa dengan akrab mengobrol dengan seseorang yang belum terlalu kita kenal, bersahabat dengan orang yang baru kita kenal selama satu bulan, mengagumi seseorang yang tidak pernah kita temui sebelumnya, namun mendadak canggung ketika mengobrol dengan orang yang berstatus mantan. Padahal sebelumnya, orang itulah bagian terpenting dari hidup  kita. Seolah kita tak bisa hidup tanpa dia.” –halaman 26

Saras bertemu dengan Gilang di pesta pernikahan Gita. Melalui proses kenalan dan PDKT, akhirnya mereka jadian. Tiga tahun bersama nyatanya hubungan asmara mereka kandas karena emosi sesaat. Ketika mereka bertemu kembali, baik Saras maupun Gilang masih tidak bisa menyembunyikan perasaan mereka. Namun, luka dan perasaan bersalah terlanjur membuat mereka merasa menjadi orang asing. Apakah kisah yang ingin mereka tulis kembali akan berakhir sama seperti akhir kisah sebelumnya atau justru sebaliknya?

Salah satu novel based on wattpad yang jadi favoritku! Mungkin udah banyak yang baca cerita ini di wattpad dengan judul Immortal, tapi aku baru baca versi cetaknya dengan judul Rewrite. Rewrite atau menulis kembali adalah cerita cinta Saras-Gilang, mantan pasangan sukses bikin aku ikutan bimbang hihii.. Gimana nggak bimbang kalau ketemu lagi sama mantan yang masih disayang? Tentunya menghadirkan berbagai perasaan yang bikin bimbang dong, ya. Antara berharap tapi juga nggak berharap.

“Hal terburuk dari suatu pengharapan yang tinggi adalah, ketika harapan itu tidak tercapai, sang pemimpi hanya akan bisa terjatuh tanpa bisa kembali utuh.” –halaman 83

Walau dari segi tema sih klasik banget ya. Putus sama pacar, masih saling cinta tapi banyak hal yang membuat mereka enggan untuk kembali bersama. Pertemuan kembali membuat Saras-Gilang bernostalgia dengan perasaan yang pernah dan mungkin masih mereka miliki hingga saat ini. Meskipun klasik, aku salut karena penulis berhasil meramunya dengan apik. Gaya berceritanya yang asyik, buat aku betah membaca sampai nggak terasa udah hampir habis. Kalau di novel cetaknya, ada tambahan bonus part di akhir cerita, lho!

Di awal-awal cerita banyak menggunakan alur maju mundur yang agak membingungkan, Saras dan Gilang bergiliran bercerita tentang bagaimana pertemuan mereka, PDKT, jadian hingga akhirnya putus. Tentunya banyak nyeseknya sih. Karena diceritakan dari dua sudut pandang secara bergantian, membuat pembaca novel ini seolah sedang mendengar curahan hati mereka berdua. Kadang gemes sih dengan sikap mereka yang kadang mbulet wkwk..

Meskipun ending dan beberapa kejadian yang terjadi bisa ketebak, aku tetap melanjutkan membaca novel ini karena penasaran dengan kejutan apa yang akan diberikan oleh penulis. Mungkin banyak hal yang masih perlu di eksplor seperti keberadaan tokoh Ardi, yang kurang kuat sehingga menurutku keberadaannya pun tidak terlalu memicu konflik. Tentang Gilang, karirnya sebagai seorang pilot senior menurutku eksekusinya agak ‘kurang ngena’. Tapi untungnya menjelang akhir jadi tertolong, terbukti penulis melakukan berbagai riset tentang dunia penerbangan. Jadi nambah pengetahuan dan kekaguman sama pilot!

Penggambaran karakternya juga sangat manusiawi, nggak terlalu berlebihan. Kerasa banget sebelnya Saras pas ditanyain kapan nikah saat usia udah ‘rawan’, gimana rasanya menyimpan rindu  tapi nggak bisa mengungkapkan,  dan gimana galaunya saat berusaha meyakinkan seseorang yang kita cinta.

Tokoh Gilang menurutku sangat loveable banget. Aku suka cara Gilang memanggil nama Saras bukan dengan “Sar” atau “Ras”. Alasannya pun membuatku ikut tersipu. Kapten bisa banget deh gombalnya.  Sisain satu yang kayak Kapten dong! Hihihi..

Novel ini, aku rekomendasikan pada mereka yang percaya pada kesempatan kedua. Pada mereka yang benar-benar ingin memperbaiki hubungan dan menjemput kebahagiaan bersama orang yang sangat mereka harapkan.

“Salahku yang terlalu lemah terhadap kamu atau salahmu yang terlalu menarik di mataku?” –halaman 147

Review Novel : Titik Temu

10.08

Titik Temu

Penulis                         : Ghyna Amanda
Penyunting                  : Amanatia Yunda
Pemeriksa Aksara        : Yamadipati Sena
Perancang Sampul       : Wawan Sulthon FA
Penata Isi                    : Azka Maula
Tahun Terbit                : 2017
Tebal Buku                  : 276 halaman
Penerbit                       : Mojok



Kemerdekaan Republik Indonesia memberikan harapan baru bagi kebanyakan orang, tetapi tidak bagi Katheljin Sophie, putri keluarga kaya berkebangsaan Belanda. Peristiwa itu justru membuatnya terjebak dalam kondisi sulit. Ancaman pengambilalihan aset milik keluarga dan dipulangkan ke negeri Belanda mengintai di depan mata. Sedangkan ibunya, satu-satu keluarga yang tersisa meninggal mendadak dalam sebuah kecelakaan.

Pilihan bertahan di Indonesia membuatnya harus bersiasat, yakni menikah dengan dokter Andjana Ranggawangsa, seorang pribumi yang 20 tahun lebih tua dari dirinya, berhutang budi kepada keluarganya,dan sedang membutuhkan bantuan untuk membangun klinik.

Novel ini mengajak Anda menyelami makna kehidupan secara lebih mendalam, bahwa memang ada keinginan-keinginan yang tidak tergapai, serta menggiring ke dalam keadaan yang kita hindari. Meski demikian, keputusan perlu diambil dan dijalani dengan keteguhan hati
***
“Ia mencintai tanah ini seperti pribumi yang kini bebas mengibarkan bendera mereka. Sophie tidak perduli siapa yang berkuasa, ia hanya ingin tinggal disini selamanya, bersama ayah dan kakek juga kakak-kakaknya yang dikuburkan dekat dengan mereka. Tidak bolehkah seorang Belanda berteman dengan pribumi?" -hlmn. 5

Namanya Katheljin Sophie Kuhlan. Ia anak bungsu dari keluarga Kuhlan. Saat ini, ia tinggal hanya bersama ibunya, Nyonya Wilhelmina. Meskipun keturunan Belanda, keluarga mereka sangat disegani oleh penduduk di daerah perkebunan teh Malabar. Harold dan Heindrick Kuhlan, ayah dan kakek Sophie berjasa membuat dam yang memberi keuntungan bagi warga sekitar. Mereka hidup damai hingga proklamasi kemerdekaan RI dikumandangkan. Meskipun begitu, masih banyak terjadi pergerakan-pergerakan yang berupaya untuk merebut kembali apa yang diambil oleh penjajah. 

Andjana Ranggawangsa. Laki-laki cerdas dari keluarga sederhana itu menjadi salah satu yang beruntung mendapat kesempatan belajar ilmu kedokteran dan disekolahkan ke Belanda oleh keluarga Kuhlan. Ketika ia kembali ke Indonesia satu tahun setelah kemerdekaan, ia kembali menyaksikan bahwa negaranya masih bergolak. Bangsa Indonesia ingin sepenuhnya merdeka.

Meski dijaga dengan ketat oleh keluarganya, nyatanya Sophie pun lengah! Ia lupa bahwa keberadaannya terancam sekarang. Para pribumi ingin balas dendam dan merebut kembali hak milik mereka. Kejadian demi kejadian terjadi, Sophie diculik oleh sekelompok orang yang tidak dikenal. Meskipun akhirnya nyawanya selamat atas bantuan Dokter Andjana. Ia harus kembali mengalami kejadian pahit, rumahnya kebakaran dan ibunya, satu-satunya keluarga yg ia miliki meninggal dalam insiden itu.

Gagasan tentang menikahi seorang pribumi pun ditanggapi serius oleh Sophie. Gadis berusia 17 tahun itu melamar Dokter Andjana Ranggawangsa, lelaki yang berbeda usia 20 tahun dengannya untuk menjadi suami. Tentu dengan kesepakatan dan harapan agar Sophie diterima sebagai seorang pribumi. Ternyata tidak sampai disitu, kehidupan Sophie dan Andjana kembali mendapat ujian. Ketika kesalahpahaman membuat emosi tersulut, ketika dendam yang lama dipendam membuat seseorang gelap mata bahkan kepada orang terdekatnya..
***

Novel ini adalah novel kedua kak Ghyna yang aku baca. Sebelumnya aku udah pernah baca novel teenlit kak Ghyna yang berjudul God.Speed. Aku suka, novel itu juga berkesan banget. Kayaknya kalo kak Ghyna nulis novel tema apa aja, langsung jadi favorit aku deh!

Setelah menamatkan buku ini, aku speechless! Novel ini bisa dikatakan agak 'berat' tapi keren. Saking serunya baca, sampai bingung mau share apa wkwk.. iya, seru banget sampai nggak bisa berhenti sampai tamat. Kisahnya terasa sungguhan, begitu hidup. Baca kisah berlatar sejarah tapi tidak membosankan. Temanya nggak biasa. Mengambil setting di daerah Bandung dengan kehidupan setelah kemerdekaan dimana pergolakan dan keinginan untuk merdeka sepenuhnya masih membara.

Awal-awal emang alurnya agak lambat trus disuguhkan konflik bertubi-tubi, emosinya ikutan naik turun pas baca. Kak Ghyna berhasil menuliskan kisah romance lain daripada yang lain. Salut! Menghadirkan kisah romance berlatar sejarah Indonesia. Romansa Sophie dan Andjana bagai pemanis saat getirnya kehidupan saat itu. Meski mereka pasangan beda usia, chemistry nya dapet. Aku suka dengan perubahan mereka meski pernikahan mereka yang tanpa cinta terasa canggung. Andjana dan Sophie lebih seperti ayah-anak. Kadang aku lupa kalau Andjana itu om duren wkwk.. Suka dengan cara Andjana melindungi Sophie. Suka juga dengan kejutan-kejutan yang diberikan Sophie pada Andjana. Ada part deg-degan, haru, sedih dan bahagia sampai bikin senyum-senyum sendiri. Bahasanya emang cukup baku, tapi aku nggak masalah dengan itu.

Endingnya pas. Keputusan yang terbaik bagi Sophie dan Andjana saat itu. Aku kurang puas sih sebenernya, masih banyak hal yang bisa dieksplor. Banyak pertanyaan yang belum terjawab misal tentang nasib Andjana setelah perjanjian itu. Bagaimana dengan Arya, terutama pada Sophie. Semoga di novel sekuelnya bisa tau kisah lengkapnya seperti apa. Oya.. pastikan kamu cukup dewasa untuk membaca novel ini ya! Aku kasih 4 bintang buat Titik Temu


"Bahwa mereka berada di tanah yang asing, bahwa sebesar apapun kebaikan yang mereka bagi, kesalahan akan selalu menjadi masalah besar mereka. Ada dendam di mata setiap orang yang menatap, bukan hanya sekedar keanehan. Mereka seperti pendosa, padahal entah apa yang dilakukannya." -hlmn. 192

Review Novel : Destiny

03.23

Destiny

Penulis             : Tegar Setiadi
Penyunting      : Aprilia Wirahma
Desain             : Dea Elysia Kristianto
Penata Letak   : Dias Aditya dan Aditya Ramadita
Ilustrasi Cover : Bella Ansori
Tebal Buku      : 195 Halaman
Tahun Terbit    : 2018
Penerbit           : Bhuana Ilmu Populer



Ravi Luvian, murid pindahan di sekolah Nayna.
Nayna Askana, gadis muda yang ditunjuk oleh kepala sekolah untuk membantu Ravi mengenal lingkungan sekolah selama beberapa hari. Sikap Ravi yang semaunya sendiri membuat Nayna membenci murid pindahan itu.

Namun siapa sangka, kehadiran Ravi justru menjadi awal munculnya petunjuk tentang kenyataan di masa lalu Nayna. Mereka berdua memiliki keterikatan melebihi dari apa yang mereka bayangkan sebelumnya. Kenyataan yang justru harus terkuak ketika Nayna mulai bisa menerima kehadiran Ravi.

Kelak kau akan menyadari... bahwa semua yang terjadi dalam hidup memiliki keterkaitan.
Kelak kau akan menyadari.. bahwa kehilangan adalah sebuah awal menemukan kembali..
Kelak kau akan menyadari.. saat takdir sudah menunjukkan jalannya
***

"Ini adalah jalan hidup dan takdir Tuhan. Siapa pun harus sadar, ketika ada pertemuan, tentu ada perpisahan. Ketika kehilangan, tentu ada pengembalian atau pergantian." -hlmn. 152

Nayna pertama kali bertemu dengan Ravi di sekolahnya. Ravi Luvian adalah seorang murid pindahan dari Surabaya. Nayna diberikan tugas oleh kepala sekolah untuk jadi 'guide' Ravi di sekolah selama beberapa hari. First impression Ravi sih sama seperti kebanyakan cowok di sekolahnya, bad boy dan penampilannya kurang rapi. Sikapnya pun menyebalkan. Benar-benar memberikan kesan pertama yang sama sekali tidak mengesankan bagi Nayna. Sementara, Ravi menilai sosok Nayna sebagai gadis yang pemberani, galak dan jutek. Entah mengapa, ia merasa tertarik dan penasaran. Ia pun berusaha mendekati Nayna.

Dibalik sosok Nayna yang terkenal cerdas dan populer di sekolah. Ia ternyata sangat tertutup tentang keluarganya. Sejak perceraian kedua orang tuanya, Nayna tinggal bersama Fidelis, adiknya yang berkebutuhan khusus dan Mbok Win yang mengasuh mereka berdua. Ayahnya sering bersikap kasar, jarang pulang dan tidak perduli dg mereka. Sementara sang ibu telah menikah lagi dan tinggal di luar negeri. Fidelis menderita autistic disorder dan pyromania. Tentu berat bagi Nayna yang harus ekstra sabar menghadapi dan mendidik adiknya. Meskipun begitu, Nayna sangat menyayangi Fidelis.

Selain menghadirkan konflik dalam keluarga, novel ini juga menghadirkan konflik dalam persahabatan. Persaingan dan dendam sering sekali memicu konflik antar sahabat di sekolah. Nayna juga mengalami hal itu. Satu per satu kebenaran mulai terungkap. Ketika mantan temannya dan 'teman palsu'-nya bersatu menyerang, Nayna malah mulai mempercayai Ravi. Hubungan keduanya menjadi semakin dekat, apalagi setelah Nayna mengalami musibah. Nayna tidak lagi bersikap ketus pada Ravi. Seperti awal pertemuan mereka. Kedekatan keduanya justru mengungkap satu fakta yang tidak pernah disangka oleh Nayna dan Ravi sebelumnya. Sesuatu di masa lalu mereka berdua..

***

Seperti judulnya Destiny atau Takdir, Nayna dan Ravi seolah telah ditakdirkan untuk kembali bertemu. Meski keduanya saling tidak mengenal, tapi keduanya menemukan 'jalan' yang menuntun mereka memahami masa lalu mereka. Sejak baca prolog, aku sudah menebak alur ceritanya. Meskipun akhirnya sesuai dengan prediksiku, tapi aku tetap menikmati saat membaca. Upaya untuk menguak serta menemukan masa lalu Nayna dan Ravi menurutku eksekusinya masih kurang. Tapi endingnya ugh! banget. Bahagia tapi sejujurnya sedih juga

Satu lagi, novel yang menghadirkan sosok 'anak baru' yang menjadi fokus utama sebuah cerita. Sepertinya anak pindahan di sekolah menjadi sosok yang sangat menarik, ya. Kehadiran mereka memberikan suasana baru di sekolah. Tentunya banyak dong yang penasaran sama anak baru, apalagi kalo good looking seperti Ravi wkwk.. Setting ceritanya kebanyakan di sekolah, pada masa-masa SMA. Penggambarannya pas banget. Bagi yang udah lulus SMA, berasa lagu aca novel ini kembali membawaku bernostalgia. Aku juga mengalami seperti Nayna dan Ravi. Menjalani berbagai rutinitas sekolah dan ujian. Seru-seruan bareng teman, ketemu sosok yang menyebalkan dan tentunya tertarik dengan lawan jenis 

Salut dengan penulis yang berhasil menghadirkan konflik yang cukup rumit, baik dari keluarga maupun persahabatan. Eksekusinya juga pas, nggak berlebihan. Penulis juga menyelipkan isu sosial tentang masyarakat yang kurang 'ramah' terhadap mereka yg berkebutuhan khusus melalui pengucilan. Tentu ini jadi perhatian bagi kita semua. Meskipun ia berbeda, tapi hendaknya kita tetap memperlakukannya dengan baik. Selain itu, masih sering kita temui diskriminasi di masyarakat dengan mengucilkan mereka yang memiliki kebutuhan khusus seperti Fidelis. Nggak jarang banyak juga yang nge-bully mereka karena kondisi tersebut. Konflik keluarga berujung perceraian sering kali mengorbankan perasaan anak-anak. Terlebih jika usia mereka masih sangat belia. Perceraian memberikan dampak buruk bagi kondisi psikologis anak.

Kalau lagi nyari bacaan genre young adult yang ringan, boleh nih baca novel ini. Kita jadi belajar lebih bersyukur dan tentunya memahami bahwa tidak semua orang membawa pengaruh yang baik bagimu. Orang yang menuntunmu kearah kebaikan adalah orang yang tepat berada di sisimu.


"Bagaimana ini bisa terjadi pada kita? Tuhan sangat tidak adil. Bahkan tak seorangpun dapat mengerti apa yang kita rasakan saat ini. Tetapi aku berpikir lagi, Tuhan menyatukan kita dengan cara ini, supaya kita benar-benar bersama" -hlmn. 193


Review Novel : Melbourne (Wedding) Marathon

08.30


Melbourne (Wedding) Marathon


Penulis               : Almira Bastari
Editor                 : Cicilia Prima
Desain Cover     : Dhynda Hanjani P
Penata Isi            : Putri Widia Novita
Penerbit              : Grasindo
Tahun Terbit       : 2017
Tebal Buku         : 218 halaman



Sydey Deyanira
Wanita cerdas, mandiri, ambisius dan perfeksionis. Sydney merasa patah hati ketika sahabat yang ia kencani selama satu semester terakhir memilih berpacaran dengan orang lain. Dijuluki sebagai ahli percintaan prematur, Sydney mulai berpikir untuk melakukan apa yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya, menjalin hubungan palsu dengan orang baru.

Anantha Daniswara
Pria sukses, arogan, suka bergonta-ganti pasangan naun masih belum berdamai dengan masa lalunya, Anantha nekat meminta pelayannya sendiri untuk menjadi kekasihnya.
Melbourne bukan kota cinta dan jauh dari kata romantis. Sebagai kota yang paling nyaman ditinggali di dunia, Melbourne menjadi awal baru bagi dua insan  yang tertekan dengan rentetan pesta pernikahan!
***

Ini pertama kalinya berkenalan dengan tulisannya mbak Almira. Aku langsung suka dengan gaya ceritanya yang asyik banget. Banyak yang merekomendasikan novel ini. Aku suka dengan novel bertema pernikahan, karena selalu ada kisah menarik. Selain itu, penasaran juga karena novel Resign booming banget!. Itu lho, si kuning yang lagi diomongin dimana-mana gara-gara si cungpret. Karena tema keduanya beda banget, jadi semakin tertarik. Kebetulan belum baca Resign juga sih. Semoga segera bisa mewujudkan wishlist ini! Oke, here the review!

“Smart woman finds love harder.” –Chapter 12, halaman 97

Tidak ada yang salah dengan sosok Sydney Deyanira. Ia gadis yang cantik, pintar, friendly dan punya pendirian. Kehidupan percintaannya memang tidak semulus kehidupan perkuliahannya, karena para cowok-cowok yang mendekati Sydney terlalu minder untuk bersanding dengan sosok Sydney. Bahkan Rafka, sahabat sekaligus cowok yang ditaksir oleh Sydney mengatakan bahwa ia terlalu menunjukkan kelebihannya sehingga para lelaki merasa ‘kalah saing’. Kayaknya ini jadi problem banyak wanita yang sukses dengan karier cemerlang dan pencapaian tinggi ya?

“Harusnya orang-orang yang terlalu sempurna itu punya label di kepala sehingga kita tidak perlu jatuh cinta pada mereka dari awal.” –Chapter 19, halaman 156

Mengutip kata Sydney, Anantha Daniswara bukan hanya too good to be true melainkan waaay too good to be true. Sosok pria dewasa, tampan dan kaya raya. Siapa sih yang nggak mau jadi temen date-nya? Ananta bak pangeran yang muncul dari negeri dongeng, dan sangat didambakan oleh rakyat jelata yang sayangnya bukan Cinderella. Jadi, udah siap-siap kecewa bahkan sebelum mulai mendekatinya hahaha.. tapi aku suka dengan karakter Ananta, sosok alfa male yang pengertian. Ia tetap manusia biasa yang punya kekurangan dan dark side dalam dirinya

 “Melbourne itu moody, sebentar panas, sebentar dingin atau hujan dan merusak segalanya. Di balik fenomena itu, nyatanya bisa mempertemukan dua orng asing yang tidak saling mengenal..”-halaman 109

Diceritakan dengan POV 3, dengan alur maju yang cukup padat sehingga terkesan terburu-buru. Premisnya sederhana, tapi eksekusinya cukup kena. Novel ini hadir membawa keresahan para jomblowan dan jomblowati diusia 20-an yang masih aja sendirian. Tidak punya pasangan atau sahabat yang bisa diandalkan untuk menemani saat datang ke nikahan. Sementara jumlah undangan yang datang, makin lama makin banyak aja. Wedding Marathon, seolah pernikahan adalah ajang perlombaan, padahal pernikahan adalah tentang pilihan dan kesiapan. Banyak yang bilang, usia itu sudah pas untuk berumah tangga, tapi nggak sedikit masih berjuang demi cita-cita dan karier atau belum menemukan seseorang yang cocok.

Begitu pula dengan Ananta dan Sydney. Ananta perlu pembuktian bahwa ia baik-baik saja setelah ditinggal sang mantan yang dipacarinya selama 12 tahun. Sementara Sydney, ingin mencoba memiliki seorang pacar setelah gagal PDKT dengan 7 orang lelaki, termasuk sahabatnya sendiri. Perjanjian pun dibuat. Sydney dan Ananta menjalin hubungan palsu yang rawan melibatkan perasaan. Ananta meminta Sydney menemaninya ke seretetan undangan pernikahan.

Kehidupan Ananta menjadi lebih spontan dan berwarna dengan kehadiran Sydney. Sosok alfa male seperti Ananta mampu mengimbangi Sydney yang keras kepala. Hubungan mereka berdua cheesy-chessy gemes gitu. Persis seperti remaja yang lagi kasmaran. Meskipun menurutku chemstry-nya dibangun dengan cepat, tapi interaksi mereka dapet! Aku suka gimana Ananta jadi tergantung dengan Sydney, berkedok hubungan palsu mereka dan gimana Sydney diam-diam terbawa perasaan dan menikmati hubungan yang ia idam-idamkan.

Soal karakter, semuanya digambarkan dengan sangat baik. Perbedaan status sosial yang sering kita temui juga relate banget. Gimana ribetnya hidup orang kaya, gimana kerasnya hidup dengan persaingan buat jadi yang paling up to date. Nggak heran kalau banyak bertebaran nama brand ternama yang asing bagiku wkwk..

Untuk setting udah nggak diragukan lagi. Saat membaca, aku seolah-olah sedang berada di Melbourne. Deskripsinya jelas dan detail, ditambah dengan bucket list yang dibuat Sydney membuat tour di Melbourne. Pengalaman penulis tinggal di Melbourne membuat setting novel ini sangat kuat.   Aku baca novel edisi pertama yang belum direvisi, jadi masih banyak typo dan kesalahan penulisan nama. Di edisi revisi kemungkinan sudah bersih dari kesalahan penulisan.

Aku puas dengan endingnya. Meskipun perlu waktu dan ekstra kesabaran, tapi nyatanya yang diharapkan akan datang pada saat yang tepat. Jangan pernah berhenti untuk berdoa, berusaha dan terus menerus meningkatkan kualitas diri.

 “What belong to you will find a way back to you” – halaman 205