Review Novel : More Than Words

20.07

MORE THAN WORDS
I love you and i want to spend the rest of my life figuring out how to say it best to you

Penulis             : Stephanie Zen
Cover              : Orkha Creative
Editor              : Ruth Priscilla Angelina
Penerbit           : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit    : 2015
Tebal Buku      : 224 halaman
Chrom



Marvel Wongso punya segalanya. Muda, cerdas, anak orang kaya. Rania Stella Handoyo kebalikan dari semua itu. Murid beasiswa, sederhana, berusaha bertahan hidup di Singapura degan setiap lembar yang dimilikinya.
Mereka menyimpan rasa untuk satu sama lain, namun tak berani mengungkapkannya. Ketika berhasil terucap pun, yang satu selalu mengangap yang lainnya tak bersungguh-sungguh.
Dikejar keterbatasan waktu, mampukah Marvel dan Rania memaknai cinta itu lebih dari sekedar kata-kata?
***

Setelah sekian lama tidak membaca novel Stephanie Zen, akhirnya bisa mengobati rasa rindu melalui novel ini. Karena biasanya membaca novel teenlit, kali ini aku mencoba membaca novel Chrom (Christian Romance).  Novel ini merupakan novel Chrom pertama yang aku baca. Aku bisa menikmatinya, meski sangat kental dengan unsur kerohanian. Tapi nilai-nilainya dapat diterima dan diterapkan secara universal.
Diceritakan secara bergiliran dari sudut pandang POV 1 tokoh utamanya, Rania dan Marvel. Setiap bab dituliskan pendek-pendek, sehingga kesannya sangat terburu-buru. Kisah friendzone ini awalnya tidak  membuatku bergejolak. Aku sempat merasa agak bosan, karena konflik batinnya sangat berlarut-larut. Menjelang setengah buku baru dapet ‘greget’-nya dan kembali bergairah melanjutkan membaca.
Suka dengan sikap Marvel yang persistent. Cowok ini adalah cowok idaman banyak cewek. Dia hampir sempurna. Tapi tetap aja masih ada kekurangannya, terutama sikapnya pada Raina. Sosok Raina ini juga cocok jadi panutan. Muda, cerdas, pekerja keras. Ada banyak tokoh lain, tapi yang jadi favoritku adalah Celine, sahabat Rania. Pengen deh punya roommate yang bijaknya kayak dia. Kalau ada yang udah baca novel Stephanie Zen sebelumnya, A Week to Forever dan kangen dengan sosok Dirga, cowok ini juga muncul di novel ini lho!
Novel ini memberikan banyak inspirasi, bagi yang sedang ragu atau sedang goyah dengan hubungan Long Distance Relationship. Setiap pasangan yang berpacaran pasti ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Tapi sebelum menuju proses tersebut, setiap pasangan pasti mengalami dinamika dalam hubungannya. Ujian inilah yang harus mereka lalui bersama jika ingin sukses  Melalui novel ini, kita mendapat pesan berharga untuk melibatkan Tuhan pada setiap tindakan yang akan kita ambil melalui doa-doa. Keterlibatan orang tua juga sangat penting agar hubungan bisa berjalan mulus.


“Anak muda memang seharusnya diberi pengertian tentang apa tujuan dan bagaimana pacaran yang benar. Jadi tidak perlu ada acara menggaruk-garuk tanah karena patah hati akibat pacaran just for fun..” – halaman 9

You Might Also Like

1 komentar

  1. Emang sih nama 'Marvel' itu indentik dengan cowok sempurna yg punya semuanya..

    Tertarik nih punya baca novel ini.. Kalo hubungan LDR sih kayaknya ribet ya.. :D

    #SalamSapa

    BalasHapus