Review Novel : The Stardust Catcher

02.22

The Stardust Catcher

Penulis                         : Suarcani
Editor                          : Didiet Prihastuti
Desain Sampul            : Orkha Creative
Tahun Terbit                : 2016
Tebal buku                  : 184 halaman
Penerbit                       : Gramedia Pustaka Utama
Young Adult

“Apa harapanmu tahun ini?”
Joe : Punya alternatif lain untuk berbahagia selain dengan mencari pasangan.
Mela : Mendapat tambahan umur setidaknya empat tahun lagi, yah.. biar bisa main remi lebih lama lagi sih

Bermula dari secarik kertas dalam jaket di commuter line, Joe dan Mela bercengkerama lewat ask.fm. Selama setahun, hanya lewat media sosial itulah mereka berhubungan. Hingga Joe tertinggal rombongan saat liburan bersama teman-teman kuliahnya. Ia tersesat di Bali. Sendirian.
Saat itulah Sally Cinnamon mncul dan mengaku sebagai peri yang akan mempertemukan Joe dengan jodohnya. Wait, peri jodoh? Yang benar saja?
Ditemani Sally, Joe berusaha mencari rombongannya. Petualangan yang mempertemukannya dengan Mela, si spa therapist yang sekarat.
Apakah Mela jodoh yang dimaksud Sally? Apakah Joe benar-benar tersesat dan bukannya sengaja menghilang karena protes akan perceraian orang tuanya?
***

“Yang Joe tidak ketahui, ketika pintu kereta kembali menutup setelah meludahkan tubuhnya, kertas dalam jaket itu lenyap dengan sendirinya” -9
Ada yang berbeda dengan perjalanan Joe hari itu. Bukan karena suasana commuter line yang lengang, tidak seperti biasanya. Tapi karena ia menemukan sebuah kertas di dalam sebuah kantong jaket seseorang yang tertinggal disana. Sebuah kertas berisikan kutipan percakapan seseorang bernama stardustscatcher di ask.fm. Joe membaca setiap percakapan dan menyimpan nama itu di otaknya. Tanpa Joe ketahui, nantinya nama itulah yang mengubah hidupnya. Tapi benarkah kertas itu adalah bagian dari sebuah misi?
“Entahlah, Joe sendiri bahkan tidak tahu apa yang harus dia harapkan. Mama dan Papa batal bercerai? Itu rajukan kosong” -14
Kepergian Joe untuk berlibur ke Bali, sebenarnya hanya untuk mengalihkan pikirannya yang kacau. Rumahnya sepi, hubungan kedua orang tuanya tidak harmonis sehingga memilih untuk bercerai. Sementara Mela, seorang spa therapist di daerah Ubud yang lucu dan ceria, juga menyimpan masalah yang tak kalah besarnya. Bagaimana cara Sally mempertemukan Joe dan Mela?
***

“Kehidupan memang begini. Beberapa orang memang memiliki jalan yang lurus. Nah, orang-orang terpilih seperti kita akan dihadapkan pada kondisi tertentu yang berbeda. Pada akhirnya ini akan membuat kita lebih kuat daripada yang lain” –halaman 169
Mengejutkan! Membaca novel ini seperti dapat pengalaman menakjubkan di setiap halamannya. Cara pertemuan yang sama sekali tidak romantis bagi pasangan yang ‘berjodoh’. Novel ini diceritakan dengan POV3 yang luwes. Meskipun keberadaan Sally, lebih akrab dengan Joe. Mengutip kalimat di halaman 182 bahwa pertemuan karena insiden itu bisa jadi awal dari pertemuan-pertemuan yang tidak terduga selanjutnya. Seperti itulah yang dialami oleh Joe, Mela dan Sally.
Dengan mengambil setting di daerah Bali, mulai dari Denpasar-Badung-Tabanan-Singaraja-Ubud, membuat pembaca secara tidak langsung mengeksplor Bali lebih banyak lagi. Meskipun tidak melalui tempat-tempat wisatanya. Petualangan Joe terasa sangat nyata bagiku, karena sebagian besar tempatnya kuketahui. Jadi tidak sulit berimajinasi dan merasakan apa yang dialami oleh Joe dan Mela ketika membaca novel ini.
Karakter tokoh dalam novel ini sangat bertolak belakang, tapi bisa dihidupkan oleh penulis. Joe sangat keras kepala, Mela yang lucu dan ceria. Selain itu keberadaan Sally, seorang peri yang sifatnya kekanakan membuat kisah ini semakin berwarna. Selipan unsur fantasi yang diluar nalar juga mendukung cerita ini. Keberadaan Sally membuatku bertanya-tanya mungkinkah Sally yang disebutkan itu adalah Sally yang sama atau kebetulan sama? Oya.. di akhir cerita juga bakal ada bonus yang bikin kamu makin merasa greget! Nggak nyangka aja kalau kisah ini akan menjadi begitu.
Seperti biasa, novel lini Young Adult GPU selalu menyajikan cerita menarik yang beda dari biasanya. Dengan jumlah halaman novel yang cukup tipis ini, tapi tidak mengurangi keseruan dan makna dari cerita yang ingin disampaikan oleh penulis. Novel ini memberikan inspirasi, direkomendasikan bagi kamu yang sering merasa bahwa hidup ini tidak adil! Semoga setelah membaca, merasa tergugah ya. Atau kalau kamu bertanya-tanya apakah kamu juga memiliki seorang peri jodoh? Apakah suatu saat peri jodoh itu akan menampakkan diri jika jodohmu sudah dekat? Kayaknya kamu harus ‘order’ khusus buat titip pesan lewat Sally sama ibu peri Suarcani nih. Hahaha..
Novel ini adalah novel kedua karya Suarcani yang lahir melalui GWP (Gramedia Writing Project). Sebelumnya, beliau juga pernah menjuarai kontes menulis sekaligus menerbitkan novel yang berjudul Satu Mata Panah pada Kompas yang Buta.

You Might Also Like

0 komentar