Review Novel : Destiny
03.23Destiny
Penulis : Tegar Setiadi
Penyunting : Aprilia Wirahma
Desain : Dea Elysia Kristianto
Penata Letak : Dias Aditya dan Aditya Ramadita
Ilustrasi
Cover : Bella Ansori
Tebal Buku : 195 Halaman
Tahun Terbit : 2018
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer
Ravi Luvian, murid pindahan di sekolah Nayna.
Nayna Askana, gadis muda yang ditunjuk oleh kepala sekolah untuk membantu Ravi mengenal lingkungan sekolah selama beberapa hari. Sikap Ravi yang semaunya sendiri membuat Nayna membenci murid pindahan itu.
Nayna Askana, gadis muda yang ditunjuk oleh kepala sekolah untuk membantu Ravi mengenal lingkungan sekolah selama beberapa hari. Sikap Ravi yang semaunya sendiri membuat Nayna membenci murid pindahan itu.
Namun siapa sangka, kehadiran Ravi justru menjadi awal munculnya petunjuk tentang kenyataan di masa lalu Nayna. Mereka berdua memiliki keterikatan melebihi dari apa yang mereka bayangkan sebelumnya. Kenyataan yang justru harus terkuak ketika Nayna mulai bisa menerima kehadiran Ravi.
Kelak kau akan menyadari... bahwa semua yang terjadi dalam hidup memiliki keterkaitan.
Kelak kau akan menyadari.. bahwa kehilangan adalah sebuah awal menemukan kembali..
Kelak kau akan menyadari.. saat takdir sudah menunjukkan jalannya
***
"Ini adalah jalan hidup dan takdir Tuhan.
Siapa pun harus sadar, ketika ada pertemuan, tentu ada perpisahan. Ketika
kehilangan, tentu ada pengembalian atau pergantian." -hlmn. 152
Nayna pertama kali bertemu
dengan Ravi di sekolahnya. Ravi Luvian adalah seorang murid pindahan dari
Surabaya. Nayna
diberikan tugas oleh kepala sekolah untuk jadi 'guide' Ravi di sekolah selama
beberapa hari. First impression Ravi sih
sama seperti kebanyakan cowok di sekolahnya, bad boy dan penampilannya kurang
rapi. Sikapnya pun menyebalkan. Benar-benar memberikan kesan pertama yang sama
sekali tidak mengesankan bagi Nayna. Sementara, Ravi menilai sosok Nayna sebagai gadis
yang pemberani, galak dan jutek. Entah mengapa, ia merasa tertarik dan
penasaran. Ia pun berusaha mendekati Nayna.
Dibalik sosok Nayna yang
terkenal cerdas dan populer di sekolah. Ia ternyata sangat tertutup tentang
keluarganya. Sejak perceraian kedua orang tuanya, Nayna tinggal bersama
Fidelis, adiknya yang berkebutuhan khusus dan Mbok Win yang mengasuh mereka
berdua. Ayahnya sering bersikap kasar, jarang pulang dan tidak perduli dg
mereka. Sementara sang ibu telah menikah lagi dan tinggal di luar negeri. Fidelis
menderita autistic disorder dan pyromania. Tentu berat bagi Nayna yang harus
ekstra sabar menghadapi dan mendidik adiknya. Meskipun begitu, Nayna sangat
menyayangi Fidelis.
Selain menghadirkan konflik
dalam keluarga, novel ini juga menghadirkan konflik dalam persahabatan.
Persaingan dan dendam sering sekali memicu konflik antar sahabat di sekolah. Nayna
juga mengalami hal itu. Satu per satu kebenaran mulai terungkap. Ketika mantan
temannya dan 'teman palsu'-nya bersatu menyerang, Nayna malah mulai mempercayai
Ravi. Hubungan keduanya menjadi semakin dekat, apalagi setelah Nayna mengalami
musibah. Nayna tidak lagi bersikap ketus pada Ravi. Seperti awal pertemuan
mereka. Kedekatan keduanya justru mengungkap satu fakta yang tidak pernah disangka
oleh Nayna dan Ravi sebelumnya. Sesuatu di masa lalu mereka berdua..
***
Seperti judulnya Destiny atau
Takdir, Nayna dan Ravi seolah telah ditakdirkan untuk kembali bertemu. Meski
keduanya saling tidak mengenal, tapi keduanya menemukan 'jalan' yang menuntun
mereka memahami masa lalu mereka. Sejak baca prolog, aku sudah menebak alur
ceritanya. Meskipun akhirnya sesuai dengan prediksiku, tapi aku tetap menikmati
saat membaca. Upaya untuk menguak serta menemukan masa lalu Nayna dan Ravi
menurutku eksekusinya masih kurang. Tapi endingnya ugh! banget. Bahagia tapi
sejujurnya sedih juga
Satu lagi, novel yang
menghadirkan sosok 'anak baru' yang menjadi fokus utama sebuah cerita.
Sepertinya anak pindahan di sekolah menjadi sosok yang sangat menarik, ya.
Kehadiran mereka memberikan suasana baru di sekolah. Tentunya banyak dong yang
penasaran sama anak baru, apalagi kalo good looking seperti Ravi wkwk.. Setting ceritanya kebanyakan di sekolah, pada
masa-masa SMA. Penggambarannya pas banget. Bagi yang udah lulus SMA, berasa
lagu aca novel ini kembali membawaku bernostalgia. Aku juga mengalami seperti
Nayna dan Ravi. Menjalani berbagai rutinitas sekolah dan ujian. Seru-seruan
bareng teman, ketemu sosok yang menyebalkan dan tentunya tertarik dengan lawan
jenis
Salut dengan penulis yang berhasil menghadirkan konflik yang cukup rumit,
baik dari keluarga maupun persahabatan. Eksekusinya juga pas, nggak berlebihan.
Penulis juga menyelipkan isu sosial tentang masyarakat yang kurang 'ramah'
terhadap mereka yg berkebutuhan khusus melalui pengucilan. Tentu ini jadi
perhatian bagi kita semua. Meskipun ia berbeda, tapi hendaknya kita tetap
memperlakukannya dengan baik. Selain itu,
masih sering kita temui diskriminasi di masyarakat dengan mengucilkan mereka
yang memiliki kebutuhan khusus seperti Fidelis. Nggak jarang banyak juga yang
nge-bully mereka karena kondisi tersebut. Konflik keluarga berujung perceraian
sering kali mengorbankan perasaan anak-anak. Terlebih jika usia mereka masih
sangat belia. Perceraian memberikan dampak buruk bagi kondisi psikologis anak.
Kalau lagi nyari bacaan genre young adult yang ringan, boleh nih baca novel ini. Kita jadi belajar lebih bersyukur dan tentunya memahami bahwa tidak semua orang membawa pengaruh yang baik bagimu. Orang yang menuntunmu kearah kebaikan adalah orang yang tepat berada di sisimu.
Kalau lagi nyari bacaan genre young adult yang ringan, boleh nih baca novel ini. Kita jadi belajar lebih bersyukur dan tentunya memahami bahwa tidak semua orang membawa pengaruh yang baik bagimu. Orang yang menuntunmu kearah kebaikan adalah orang yang tepat berada di sisimu.
"Bagaimana ini bisa terjadi pada kita? Tuhan sangat tidak adil. Bahkan tak seorangpun dapat mengerti apa yang kita rasakan saat ini. Tetapi aku berpikir lagi, Tuhan menyatukan kita dengan cara ini, supaya kita benar-benar bersama" -hlmn. 193
0 komentar