Review Novel : Love in Adelaide

06.56

Love In Adelaide

Penulis                         : Arumi Eko
Editor                          : Donna Widjajanto
Desain Sampul            : Orkha Creative
Desain Isi                    : Nur Wulan
Penerbit                       : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit                : 2015
Tebal Buku                  : 227 Halaman

            Aleska tak punya pilihan selain mengikuti ibunya memulai hidup baru di Adelaide, tinggal serumah bersama dua saudara tiri dengan karakter berbeda. Zach Myers yang overprotective dan Sarah Mayers yang tak pernah bersikap manis.
            Hidup yang sulit di negeri baru terasa lebih ringan sejak Aleska mengenal Neil Wilkins, pemuda Austalia berdarah Inggris-Aborigin. Rekan sekerja yang menyelamatkan dari pemuda-pemuda mabuk ini sudah terbiasa menghadapi kerasnya hidup sebagai keturunan Aborigin. Dari kebersamaan, perlahan tumbuh perasaan yang sulit dicegah. Keduanya tak mampu berpisah walau ada jurang perbedaan besar di antara mereka. Kerumitan  bertambah ketika Sarah secara terang-terngan menggoda Neil dan Zach tak bosan-bosannya mengingatkan Aleska tentang rambu-rambu agama yang tak boleh dilanggar.
            Ketika masa tinggal Aleska di kota itu berakhir dan dia harus pulang ke Bandung, ada tanya yang menggelayuti hatinya : Haruskah ia kembali ke Adelaide untuk memperjuangkan hubungannya dengan Neil? Apa pula misi Zach yang tanpa terduga menyusulnya ke Bandung?
***
            Love in Adelaide merupakan salah satu dari seri Around The World With Love Series Batch 1 yang terbit bersama dengan Love in Marrakech (Irene Dyah), Love in Paris (Nadia Silvarani), Love in Edinburgh (Indah Hanaco). Sesuai dengan seriesnya, novel ini menampilkan kisah cinta yang dialami oleh tokohnya dengan setting berbagai Negara di berbagai penjuru dunia. Tentu saja, tidak hanya kisah cinta tetapi juga berkaitan dengan hal lain yang bernafaskan islami.
            Novel ini mengambil setting di Bandung, kota kelahiran Aleska dan juga Adelaide, yang menjadi tempat tinggal baru baru Aleska setelah ibunya menikah dengan Abraham Mayers. Kota Adelaide dijelaskan dengan sangat baik di novel ini. Riset mengenai setting tempat, tidak hanya tentang tempat wisata, mode transportasi, kebiasaan hidup masyarakat, keberadaan suku Aborigin sebagai penduduk asli Australia, tetapi juga terkait dengan kehidupan masyarakat muslim disana.
            Kehidupan di Adelaide yang sangat beragam, seperti di Indonesia juga memberikan banyak pesan moral bagi kita untuk saling menghargai sesama manusia dan tidak bersikap rasis terhadap agama maupun suku tertentu. Keberadaan Aleska sebagai pendatang, juga dapat memberikan gambaran bagaimana kehidupan masyarakat muslim di luar negeri, khususnya Adelaide. Meskipun banyak memuat hal-hal islami, tetapi secara keseluruhan penulis berhasil menyampaikan nilai-nilai kebaikan yang dapat diterima secara universal, antara hubungan manusia dengan alam, manusia dengan sesamanya dan juga manusia kepada Tuhan.
            Beberapa part dalam novel, diceritakan hanya dengan paragraf yang hanya dijelaskan tanpa percakapan, sehingga alur cerita menjadi sangat cepat. Ada juga hal mengejutkan yang masih menyimpan misteri, sehingga para pembaca wajib mengikuti kisah cinta Aleska-Neil Wilkins yang rumit, serta kelanjutan kehidupan Zach dan keluarga The Mayer’s lainnya di novel Love in Sydney.

            Love in Sydney sudah terbit bersama dengan tiga novel lainnya yang merupakan bagian dari seri Around The World With Love Series Batch 2, yaitu Love In Auckland (Indah Hanaco), Love in London (Nadia Silvarani) dan Love in Blue City (Irene Dyah). Segera lengkapi koleksimu dan siap-siap jatuh cinta sambil berkeliling dunia!