Crooked House (Buku Catatan Josephine)
Penulis : Agatha Christie
Alih Bahasa : Mareta
Sampul : Staven Andersen
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Cetakan kesebelas, Juli 2017
Tebal Buku : 272 Halaman
Sinopsis
Meski tinggal di rumah besar yang reyot, keluarga Leonides tampak
bahagia. Tetapi semua itu berakhir ketika sang kakek, Aristide, tewas dibunuh.
Kecurigaan tertuju pada janda Aristide, yang usianya lima puluh tahun
lebih muda, namun sebelum misteri terpecahkan, seorang anggota keluarga lagi
terbunuh.
Charles Hayward, bujangan Inggris yang jatuh cinta pada Sophia Leonides,
cucu Aristide, membantu mengungkapkan siapa sesungguhnya pelaku pembunuhan
melalui sebuah buku harian.
***
“Setiap orang di rumah ini punya kesempatan dan cara. Yang kuperlukan adalah motif.” –halaman 67
Tidak heran jika buku ini menjadi
salah satu buku favorit dan buku terbaik bagi penulis. Banyak yang menyukai
buku ini, karena kisah keluarga Leonides memang seseru itu! Kasus yang terjadi
di keluarga Leonides ini diceritakan dari POV 1 versi Charles Hayward. Aku
sebagai pembaca, seolah berperan sebagai Charles. Sosok ‘detektif baru’ yang
berusaha memecahkan kasus dengan mendekati dan menemukan motif dibalik
pembunuhan tersebut.
Keluarga Leonides ini sangat rumit.
Agatha Christie kembali menghadirkan keterlibatan keluarga sebagai orang
terdekat, sekaligus paling berbahaya dalam kasusnya. Setiap tokoh memiliki
pandangan terhadap sosok Aristide, yang memungkinkan menjadi motif untuk
merenggut nyawanya. Pengembangan karakternya sangat detail. Banyak karakter
yang bersikap mengecoh, jadi agak sulit bagiku menyelami motif dan mengumpulkan
bukti-bukti dengan menginterogasi semua anggota keluarga Leonides. Semuanya
punya porsi yang pas, dan berpotensi untuk menjadi tersangka. Melihat dan
mendengar pembelaan-pembelaan mereka membuat dugaanku berpindah-pindah.
Kisah ini bisa dikatakan ‘tanpa
detektif’, hanya bersumber pada sebuah catatan. Tapi mampu mengungkap
segalanya. Twistnya memang tidak terduga. Kaget banget saat tahu siapa korban
selanjutnya. Analisa yang diungkapkan di akhir buku, benar-benar mencengangkan.
Tidak terpikirkan sebelumnya bahwa “orang yang tepat” adalah orang yang justru
tidak pernah aku curigai. Ia cerdas, motifnya pun sangat sederhana, tapi
mengerikan!
Kisah thriller-detektif ini
tentunya diberi sedikit bumbu romansa antara Sophia dan Charles, sehingga tidak
melulu pusing dan tegang saat membaca. Endingnya menurutku terburu-buru.
Yah, tapi aku sangat puas setelah menuntaskan misteri keluarga Leonides. Lega
rasanya. Mengutip kata Sophia bahwa yang terbaik adalah yang telah terjadi.
Btw.. Covernya keren, simpel dan sangat
menggambarkan cerita novel ini. Terjemahannya juga baik dan enak dibaca. Novel ini adalah novel yang berkesan, salah
satu karya Agatha Christie favoritku.
“Karena beginilah mimpi buruk. Berjalan diantara orang-orang yang kita kenal, memandangi wajah mereka, dan tiba-tiba saja wajah itu berubah –bukan orang yang kita kenal lagi –wajah seorang asing yang kejam...” –halaman 258