Review Novel : Voice

21.26

 Voice

Penulis : Ghyna Amanda
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2014 (Cetakan kedua, November 2021)
Editor : Hetih
Perancang Sampul : Orkha Creative
Tebal Buku : 192 hlmn
ISBN : 978602065574-1
ISBN Digital : 978602065575-8



Sinopsis :

Serbasalah memang kalau punya suara kelewat ganteng. Setiap menerima telepon, Kirana pasti dikira laki-laki. Padahal, dia jelas-jelas cewek tulen.

Namun, suara itu yang membawa Kirana memasuki industri yang tidak pernah dibayangkannya. Dia mendapatkan penawaran untuk menjadi voice actor untuk karakter utama lelaki dalam sebuah cerita animasi.

Kebalikannya, pengisi suara karakter utama perempuannya justru cowok bersuara lembut dan bening. Tidak seperti hubungan mereka dalam cerita, Kirana sulit untuk tidak berprasangka buruk terhadap Akira di kehidupan nyata. Belum lagi hubungannya dengan pengisi suara lain yang meremehkannya sebagai newbie.

Kirana jadi mempertanyakan apakah ini termasuk kesempatan langka atau malah malapetaka. Dia pun berjuang menyingkirkan rasa tidak percaya diri. Dia ingin menjadi voice actor yang dapat menghidupkan karakter dalam layar, walau dengan suara yang tertukar.


Review :

"Suara itu... kalau sama diri sendiri nggak akan terdengar berbeda, nah kalau sama orang lain baru bisa kedengeran khasnya." - Bab 1, Operator

Suara, merupakan salah satu hal yang membedakan seseorang dengan lainnya. Suara ini juga bisa jadi ciri khas seseorang. Nah, karena suara ini juga akhirnya membawa Kirana berkenalan dengan dunia voice actor. Dunia yang sama sekali tidak dikenalnya, dunia yang memberikan banyak tantangan dan juga pengharapan. Belum lagi dia berkenalan secara tidak sengaja dengan Akira, sosok cowok yang bersuara lembut sedangkan karakter suaranya sendiri agak manly sehingga sering dianggap suara cowok. 

"Ya, kadang-kadang suaraku juga dianggap lebih miri suara laki-laki. Kadang-kadang rasanya nyebelin juga, tapi akhirnya kita dapat tempat, kan?" - Bab 5, Project

Aku membaca novel ini pada secara digital via Gramedia Digital versi cetakan kedua dengan sampul yang baru. Desainnya lebih oke, lebih fresh dan lebih masuk ke ceritanya. Voice jadi novel ketiga karya kak Ghyna Amanda yang aku baca. Sebelumnya sudah baca God.Speed (Teenlit, GPU) dan Titik Temu (Mojok). Suka banget dengan gaya penulis meramu cerita jadi enak dibaca, mengalir saja. 

Novel ini banyak membahas mengenai Voice Actor. Bagiku, ini masih agak asing sehingga dengan membaca jadi nambah insight. Penjelasan dan penggambaran mengenai industri ini cukup detail, mulai dari persiapan dan proses produksi. Begitu pula karakter Akira yang bercita-cita sebagai Seiyuu, sebutan bagi Voice Actor pada industri hiburan di Jepang. Meski di Indonesia sendiri belum terlalu populer dibadingkan dengan di negara lainnya. 

"Nggak ada usaa yang cukup, Kir.. nggak pernah ada. Tapi setidaknya, hargai usahamu sendiri.."
-Bab 9 Retake

Mengenai jalan cerita, kadang terasa agak datar dan cepat dalam membangun chemistry antar tokoh. Masih ada plot hole, terutama mengenai misteri "kecelakaan" yang dialami oleh Kirana hingga terjun ke dunia voice actor masih belum terjawab. Mengenai proyek dengan Indra dan juga reaksi terhadap peran Akira dan Kirana juga bisa lebih di-explore

Dari segi, konflik yang ditampilkan, khas genre Young Adult pada usia tersebut seperti struggle mencoba hal baru, mengalami rasa insecure, tidak PD terhadap kemampuan diri sendiri dan masih dalam proses pencarian jati diri untuk menentukan arah menuju hal yang diinginkan dan diimpikan. Untuk side konflik keluarga, berjalan seiring dan tidak mendominasi. Kalau menurutku, hal ini masih bisa dikembangkan. Soal romansa, ada sih beberapa part yang nunjukin aksi tipis-tipis, gemes meski ada yang mainstream ya! Hahaa

Tokoh yang jadi favoritku, si cowok berambut cokelat terang, Akira. Sosok teman yang sangat supportif dan passionate banget! Dia tau apa yang dia mau dan dia berusaha keras untuk mewujudkannya. 

"Aku bukan tipe orang yang bisa kerja sama dengan orang lain, tapi aku juga nggak mau gagal karena orang itu." - Bab 14 Record

Overall, aku sangat menikmati membaca buku ini. Tipis bisa dinikmati sekali duduk. Dari Kirana, aku belajar banyak hal, jangan mengecilkan dirimu dengan potensi yang kamu miliki, hanya karena perbedaan. Karena hal yang tidak biasa, bisa menjadi hal yang luar biasa. Cari tutor, cari teman dan lingkungan yang menyemangati untuk berkembang. Yang terpenting, dengarkan diri sendiri dan yakin percaya!

"... saya belajar mengenai banyak hal. Bagaimana terus belajar mengenai usaha yang telah kita lakukan, bagaimana tidak menyerah, bagaimana terus belajar mengenai pekerja yang profesional dan bagaimana bekerja sama.." - Bab 15 Premiere


You Might Also Like

0 komentar