Review Novel : The Bond

02.34

The Bond

Penulis                         : Eve Shi
Editor                          : Prisca Primasari
Proofreader                 : Tharien Indri
Designer Sampul         : Dwi Anissa anindhika
Penata Letak               : Gita Mariana
Penerbit                       : TWIGORA
Tahun Terbit                : 2016
Tebal Buku                  : 248 halaman
ISBN                           : 978-602-74924-0-0 


Aku akan memberitahumu sebuah cerita yang membuatku sangat tidak nyaman. Semuanya dimulai ketika aku menemukan sejumlah kaset peninggalan mendiang Mama. Mendengar kembali suara orang yang seumur hidup kau cintai menghangatkan hati dan jiwamu. Tapi yang aku temukan tak hanya itu. Mama bilang, ada sesuatu yang mencurigakan tentang rumah yang sedang aku tempati ini. Sesuatu yang belakangan membuatku terlibat dalam urusan masa lalu yang belum tuntas.
Sepanjang cerita ini, aku akan menyebutkan sejumlah karakter ; ada yang penting, dan ada juga yang hanya selewat lalu. Ada yang membuatku berdesir hangat, ada juga yang berniat menikamku dan mewarnai akhir cerita ini dengan lumuran darah.
Di situ jugalah letak masalahnya : aku benar-benar tidak bisa membedakan mereka
***
“Hidup bersama manusia lain saja kadang melelahkan. Hidup dengan mahluk tak kasatmata jelas mengganggu, terutama bagi orang yang rasional..”-halaman 60 
Berkisah tentang Shava –yang dipanggil Mama oleh Nina– yang tinggal bersama Bunda dan adik laki-lakinya, Daven di Rumah Belanda. Rumah ini merupakan peninggalan buyut Mama yang dibangun di awal abad ke-20. Krisis ekonomi membuat keluarga ini pindah sementara ke Rumah Belanda. Sebelumnya rumah ini hanya dikontrakkan atau dijaga oleh orang sewaan. Shava yang bercita-cita menjadi seorang dubber, merekam kisahnya dan keluarga saat tinggal di Rumah Belanda dalam beberapa kaset. Tidak hanya tentang kehidupan mereka tetapi juga tentang teka-teki penghuni lain di Rumah Belanda yang tak kasat mata.

Satu per satu kejadian aneh muncul, meski awalnya tidak terbiasa namun lama kelamaan Shava dan Daven mengerti tentang alasan keberadaan mereka. Penghuni tak kasat mata punya alasan tersendiri mengenai kemunculannya yang secara tiba-tiba. Seolah tak bisa mengelak, Shava dan Daven berusaha menyelesaikan masalah tersebut.

Sekian tahun berlalu, rahasia itu kembali terpendam, dan mencuat ketika Nina mendengarkan isi kaset-kaset tua peninggalan Mamanya. Nina merasa terlibat serta wajib menuntaskan misteri ketika kembali ke Rumah Belanda tersebut.
***
Novel ini serba pertama. Pertama kali baca terbitan Twigora yang bergenre horror/misteri, pertama kali baca novel kak Eve Shi, dan pertama kali juga menang giveaway via Goodreads. Sangat bersyukur untuk ini semua. Novel ini jadi penyegaran diantara kebanyakan novel-novel romance yang biasa aku baca.

Meskipun bergenre horror/misteri, novel ini tetap menampilkan dinamika dalam kehidupan keluarga. Karakter tokohnya sangat kuat, chemistry-nya berhasil dibangun dengan sangat baik dan terasa sangat emosional. Unsur romance di novel ini mendapatkan porsi yang sedikit. Ada beberapa adegan yang bikin deg-degan tapi overall novel ini masih bisa dibaca dan dinikmati bagi aku yang agak penakut ini hihi.. Novel ini juga menunjukkan bahwa keberadaan mereka yang tak kasatmata tidak selamanya memiliki maksud dan tujuan yang buruk bagi manusia.

Novel ini menggunakan alur maju mundur, beberapa BAB fokus menceritakan kejadian yang dialami satu tokoh tetapi tetap dengan menggunakan POV3. Penggambaran setting di tahun ini yang dialami Nina serta tahun 80-an pada jaman Shava dan Daven sangat kentara perbedaannya. Perpindahannya sangat mulus melalui perantara sebuah rekaman suara dalam sebuah kaset.

Tokoh yang menjadi favoritku di novel ini adalah Shava. Sepanjang cerita, kita diajak mengenal sosoknya sejak remaja hingga tua. Sosoknya bersemangat, pemberani dan sangat menyayangi keluarga. Setelah membaca bagian Afterword dari penulis di belakang cerita, aku baru tahu bahwa sosok Daven-lah yang memiliki peran penting dalam menginspirasi keseluruhan cerita ini. Hubungan keluarga ini sangat harmonis, walaupun tak berakhir manis.

Ceritanya berputar-putar, terjalin bagai sebuah ikatan seperti judulnya. Berbagai twist berhasil mengelabuiku, bahkan tidak menduga endingnya seperti itu. Aku puas mengikuti kisah Shava-Daven-Nina yang berbeda masa ini, Tidak terbayangkan bagaimana Nina bisa mengungkapkan misteri yang kompleks. Tidak hanya tentang ‘mereka’ tapi juga tentang masa lalu yang tidak pernah diketahui oleh Nina sebelumnya.
“Cinta memang jauh lebih rumit dan besar daripada pihak-pihak yang saling mencinta”-halaman 242

You Might Also Like

0 komentar