Review Novel : Wonderful Life
05.16
WONDERFUL LIFE
Penulis : Ninna Rosmina dan
Pipit Setiafitri
Desainer Kover : Dyndha Hanjani P.
Penata Isi : Yusuf Pramono
Penerbit : Grasindo
Tahun Terbit : Agustus, 2015
Tebal Buku : 208 Halaman
Sheira tahu kalau ada sesuatu yang
salah di dalam hubungan dirinya dengan Noah. Bukan karena jadwal pernikahan
mereka yang terlalu cepat.
Bahkan mungkin walaupun dia sedikit tergopoh-gopoh untuk mengejar pria itu, dia menyukai pergerakan cepat yang kerap
dilakukan oleh pria cuek, jail, seenak udelnya, keturunan India dan Melayu,
Noah Harrys.
Tapi perjalanan cinta mereka
tidaklah semulus jalan tol. Karena ternyata Noah memiliki dendam yang ingin dia
lampiaskan pada Sheira.
Ah, Noah.. ketika kau akhirnya
menyadari kalau hatimu benar-benar jatuh cinta pada gadis itu, semuanya sudah
terlambat.
Hidup terlalu singkat dan cinta
terlalu indah, kalau hanya untuk dilalui dengan rasa denndam yang ternyata
merupakan kesalahpahaman.
***
Sheira
Bellarosa pertama kali bertemu dengan Noah Harrys di bandara Soekarno Hatta,
menjelang perjalanan tour ke New Zealand. Sheira adalah pemimpin rombongan dari
Pandra Tour dan Noah adalah salah satu peserta rombongan yang menyebalkan.
Pertemuan mereka jauh dari kata menyenangkan. Sheira dan Noah terlibat
perselisihan hingga rombongan kembali ke tanah air.
Pertemuan
selanjutnya, ternyata lebih mengejutkan! Sheira bertemu dengan Noah di
kantornya. Bukan sebagai penumpang, tetapi sebagai rekan kerja dalam bidang
traveling. Diluar dugaan, ternyata Noah juga memiliki perusahaan tour and
travel, dan berencana untuk bekerjasama dengan perusahaan keluarga sekaligus
tempat kerja Sheira. Sejak saat itulah keduanya menjadi dekat.
***
Traveling
dan balas dendam. Dua kata ini menjadi premis novel Wonderful Life, duet Ninna
Rosmina dan Pipit Setiafitri. Kegemaran penulis yang sama-sama menyukai
traveling membuat novel ini menarik. Novel ini tidak menyuguhkan tentang
tempat-tempat wisata secara mendetail, tapi lebih menekankan pada kegiatan yang
berlangsung di perusahaan tour and travel.
Jadi dapat informasi baru tentang dunia yang dilakoni para pelaku wisata ini.
Penulisan
novel ini cukup rapi dan konsisten, bagus untuk novel yang ditulis lebih dari
satu orang. Novel ini diceritakan dengan konsep telling story melalui POV3. Penggambaran tokoh-tokohnya juga sangat
jelas. Aku mendapatkan ‘poin’ ketika membaca beberapa bab awal, dan mulai
menerka-nerka jalan ceritanya. Meskipun sesuai dengan prediksiku, tapi aku
cukup puas dengan alur ceritanya. Hanya saja masih kurang ‘nonjok’ pada
beberapa part seperti saat Sheira ke Kuala Lumpur dan sesudahnya yang menurutku
bisa membuat pembaca makin emosional.
Interaksi
antara Sheira dan Noah bisa dibilang tidak intens, serba cepat tapi menurutku
cukup bikin jealous. Sayangnya, tokoh
Edwin dan Cathy yang potensial mendukung cerita, masih kurang di eksplor.
Beberapa part juga buat senyum-senyum sendiri. Tokoh favoritku ya Mr. Noah Harrys. Tipikal cowok yang unpredictable. Kalau lagi manis ya
romantis banget. Kalau lagi cuek, emang bisa bikin badmood seketika. Gaya bicaranya yang nyampur-nyampur
(Indonesia-Melayu-Inggris) juga jadi ciri khas yang nggak terlupakan!
“Tidak semua hubungan harus
berjalan sesuai dengan kemauanmu. Dan tidak semua orang bisa berbuat atau bertindak
sesuai dengan harapan kamu. Jadi biarkan saja mengalir apa adanya. Dalam
berhubungan, jangan ada tekanan yang mungkin hanya akan membuatmu merasa stress
dan tidak bebas.”
1 komentar
Makasih reviewnya ya 😘
BalasHapus