Review Novel : Meragu
00.55
MERAGU
Penulis : Indah Hanaco
Editor : Della Firayana
Proofreader : Moh. Rido
Penata
Letak : Irene Yunita
Desain
Sampul: Dwi Annisa Anindhika
Penerbit : Bukune
Tebal
Buku : 350 halaman
Tahun
Terbit : 2013
Maukah
kau berjanji kepadaku?
Akan
selalu mencintaiku setiap detiknya selama aku bernapas?
Bahwa
kamu tidak akan pernah kehilangan kasih sayang untukku?
Karena
aku akan melakukan hal yang sama. Aku mencintaimu.
Aku
ingin membagi kisah hidupku bersamamu. Cuma kamu.
Aku
tidak akan membicarakan masa lalu.. yang hanya akan menyakiti kita.
Janji
yang terucap di antara kita akan senantiasa kugenggam, untuk selamanya. Karena
itu, maukah kau melupakan dia?
***
Meragu menceritakan tentang kisah
Priska, wanita berusia 27 tahun ini telah 10 tahun menjalani hubungan dengan
Wima. Meskipun dianggap sudah cukup matang dan siap untuk berumah tangga,
nyatanya hubungan Priska dan Wima masih jalan di tempat. Salah satu penyebabnya
adalah karena Wima ingin fokus ke kariernya terlebih dahulu. Priska tak pernah
mempermasalahkan itu, namun Rere –sahabatnya, Ifa dan Manda –saudaranya menganggap
ada sesuatu yang tidak beres pada Priska dan Wima sehingga mereka tidak
mendukung hubungan itu. Mereka bahkan berusaha menjodohkan Priska dengan
mempertemukannya dengan sepupu pacar Rere, bahkan menjawab iklan perjodohan di
majalah serta mengatur kencan buta tanpa sepengetahuan Priska! Laki-laki yang
menulis iklan perjodohan itu bernama Leon. Kesan di pertemuan pertama sangat
tidak menyenangkan, sehingga Priska menganggap bahwa segalanya telah selesai
hari itu. Lagipula siapa yang mau menerima perjodohan konyol seperti itu?
Apalagi dia sudah memiliki Wima, kekasih yang sangat ia cintai.
Novel ini adalah novel karya Indah
Hanaco yang pertama kali aku baca. Sangat terlambat, memang. Tapi lebih baik
daripada tidak pernah mengenal penulis yang sangat produktif ini. Aku suka gaya
menulisnya, suka dengan cara penulis menceritakan tokohnya yang loveable banget!
Setelah ini, kemungkinan akan berburu novel-novelnya yang lain.
Aku
suka novel ini karena punya banyak kejutan yang tidak terbayangkan di setiap
BAB nya. Banyak hal yang tidak biasa tapi nyata terjadi. Menurutku, hal itulah
yang membuat ceritanya makin menarik, misalnya cara pertemuan pertama Priska
dan Leon. Diceritakan dengan POV1, dari sudut pandang Priska membuat makin kerasaa feelnya, apalagi saat jatuh cinta. Meskipun endingnya bisa tertebak, tapi selama perjalan menuju ending
banyak disuguhkan adegan yang bikin kita serasa naik roller coaster, campur
aduk! *speechless*
Menurutku,
Leon itu too good to be true. Tapi
untungnya, mbak Indah tetap menuliskan sedikit kekurangan sehingga jadi lebih
manusiawi. Tokoh pendukungnya seperi Rere, kak Ifa, dan Manda diceritakan
dengan porsi yang pas. Hanya saja, aku merasa Wima bisa diceritakan lebih gahar
lagi atau lebih banyak menunjukkan sikapnya biar konfliknya jadi lebih greget.
Untuk covernya, cantik dengan warna
yang soft tapi aku masih belum paham keterkaitan cover dengan isi ceritanya hehe..
Ada beberapa kesalahan penulisan yang masih aku temukan, mungkin sekitar empat
kata. Nggak masalah sih, aku nggak terganggu dan masih bisa menikmati kisah ini.
Aku kasih tiga bintang deh buat Leon Harfansa yang pengin segera di-kloning dan
dijadikan pendamping!
0 komentar